Mengagumimu dari Jauh
kisahmu, harimu ku tahu semua, tanpa kau berujar aku selami
gerakmu, guraumu kemasan raga, tanpa kau sadari aku pahami
cinta memang mungkin inilah cinta, apapun lakumu aku jiwai
cinta memang mungkin inilah cinta, tanpa ku miliki rindu terasa
bukan tak percaya diri
karna aku tahu diri
biarkan aku memelukmu, tanpa memelukmu mengagumi mu dari jauh
aku menjagamu tanpa menjagamu, menyayangimu dari jauh
bukan tak percaya diri
karna aku tahu diri
gerakmu, guraumu kemasan raga, tanpa kau sadari aku pahami
cinta memang mungkin inilah cinta, apapun lakumu aku jiwai
cinta memang mungkin inilah cinta, tanpa ku miliki rindu terasa
bukan tak percaya diri
karna aku tahu diri
biarkan aku memelukmu, tanpa memelukmu mengagumi mu dari jauh
aku menjagamu tanpa menjagamu, menyayangimu dari jauh
bukan tak percaya diri
karna aku tahu diri
biarkan aku memelukmu, tanpa memelukmu mengagumi mu dari jauh
aku menjagamu tanpa menjagamu, menyayangimu dari jauh
(Mengagumimu dari Jauh - Tulus)
Seperti yang Tulus bilang dilagu diatas. "Bukan Tak Percaya Diri, Karna Aku Tahu diri". Sepertinya mengagumi seseorang seperti mu saja 'harusnya' sudah teramat sangat cukup.
Tanpa disadari atau ngga, aku sekarang menjadi seperti seorang detektif !
Berawal dari sekedar random chatting yang sebenarnya tidak terlalu penting dan hampir berlangsung setiap hari, aku bisa tahu apa yang kamu suka dan tidak, apa saja kegiatanmu selama satu minggu penuh, atau bahkan jadwal ujian dan mata kuliah yang kamu hadapi setiap hari.
Bukan hanya itu, kebiasaan dan sifatmu pun semakin terlihat seiring berjalannya waktu, dan aku mengamati itu dan menyimpannya di dalam memori otak.
Kenapa jadi begini yaa ? Aku sadar, sesadar-sadarnya orang sadar. Dipandang dari segi manapun aku sudah salah menyikapi sebuah pelakuan.
Ku beritahu saja, aku bisa tiba-tiba sangat bersemangat saat aku melihat wajahmu tanpa saling menyapa. apalagi rindu yang tiba-tiba menyelinap tanpa permisi itu sering sekali datang tanpa tahu pemiliknya siapa.
Kejadian kecil yang berdampak besar bukan ? hanya karena aku berada satu shaf dibelakangmu saja, membuat segalanya berubah. Mungkin karena waktunya tepat pada saat dia pergi dan kamu tanpa sadar menggerusnya perlahan dan berhasil.
Apalagi saat aku membulatkan tekat untuk hilang dan menjauh, seolah kamu malah semakin mendekat dan mengikatku dengan segala kejadian, mimpi dan perkataan setelahnya. Aku menyerah..
Apa kamu akan membaca tulisan ini ? boleh saja, tapi dengan satu syarat !
Jangan pernah berubah menjauh seperti apa yang aku takutkan yaa, aku hanya mengagumimu dan aku rasa itu harus cukup, tanpa ada embel-embel ego yang memaksa hasrat untuk saling memiliki.
Komentar
Posting Komentar